Minggu, 11 November 2012

Unguenta (Salep)


A.   Dasar Salep
1.        Dasar salep hidrokarbon, terdiri dari:
·         Vaselin putih
·         Campuran vaselin dengan cera
·         Parafin encer  (paraffin liquid)
·         Parafin padat  (paraffin solid)
·         Jelene
·         Minyak- minyak tumbuhan
2.        Dasar salep serap, adalah dasar salep yang dapat menyerap air. Terdiri dari:
·      Adeps lanae
·      Unguentum simplex (campuran 30 bagian cera flava dan 70 bagian oleum sesami)
·      Hydrophillic petrolatum:
R/        Vaselin album                    86
                                                Cera alba                             8
                                                Stearyl alcohol                   3
                                                Cholesteroli                        3
3.        Dasar salep dapat dicuci dengan air, terdiri dari:
·      Dasar salep emulsi o/w, seperti vanishing cream
R/        Lanolinum                    2,0
                                                Cethylalcohol               1,0
                                                Paraffin liquid              5,0
                                                Acid Stearic                   9,0
                                                Kalium Hydroxid         0,5
                                                Propylene glycol         5,0
                                                Aquadest                      77,5
·      Emulsifying ointment B.P:
R/        Emilsifying wax            300
                                                Vaselin album               500
                                                Paraffin liquid              200
·      Emulsifying wax:
R/        Ceotosreatyl alcohol                 90
                                                Natrium lauryl sulfat                  10
                                                Aquadest                                       4ml
·      Hydrophilic ointment: dibuat dari  minyak mineral = Stearyl lcohol, Myrj (emulgator) dan aquadest.
4.        Dasar salep yang dapat larut dalam air, terdiri dari PEG, atau campuran PEG
·         Polyethilenglikol ointment (USP)
R/        PEG 4000                40%
                                                PEG 400                   60%
·         Tragachanta
·         P.G.A

 
B.        Ketentuan Umum Cara Pembuatan Salep
1.      Peraturan Salep Pertama
Zat-zat yang dapat larut dalam campura lemak dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan.
2.      Peraturan Salep Kedua
Bahan-bahan yang dapat larut dalam air, jika tidak ada peraturan-peraturan lain dilarutkan lebih dahulu dalam air, asalkan air yangdigunakan dapat diserap seluruhnya oleh basisi salep. Jumlah airyang dipakai dikurangi dari basis.
3.      Peraturan Salep Ketiga
Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapt larut dalamlemak dan air, harus diserbuk dahulu kemudian diayak denganayakan B40.
4.      Peraturan Salep Keempat
Salep-salep dengan jalan mencairkan, campurannya harus digerussampai dingin

C.   Cara Pembuatan Salep
1.      Zat padat larut dalam dasar salep
§  Camphora, dilarutkan dalam minyak lemak/ etanol 95%/ bersama menthol, salol atau zat yg dapat mencair jika dicampur
§  Pellidol
Larut 3% dalam vaselin dan 7% dalam minyak lemak. Jadi dikerjakan dengan cara melarutkannya bersama dasar salep yg dicairkan.
§  Iodium
·         Dilarutkan dalam lar pekat KI/ NaI
·         Dilarutkan dalam etanol 95% lalu + dasar salep
2.      Zat padat larut dalam air
§  Protargol (Argentum Proteinatum)
·         Taburkan diatas air lalu diamkan 15 menit ditempat gelap
·         Kalo ada gliserin, maka digerus bersama-sama lalu + air
§  Colargol (Argentum Colloidal)
Seperti Protargol tapi air yg digunakan 1/3 kalinya
§  AgNO3
TIDAK dilarutkan dalam air walaupun dia larut dalam air (karna akan menjadi Ag2O), kecuali pada resep obat wasir
§  Phenol
TIDAK dapat diganti dengan Phenol Liq. Jadi dikerjakan seperti pada kamfer dalam salep
§  Zat dalam salep yg gak boleh dilarutkan adalah AgNO3, Phenol, Pyrogalol, Chrysarobin, Zn2SO4, Ol Iecoris Aselli, Hydrargyri Bichloridum dan Stibii et Kalii Tartras
3.      Zat padat tak larut
Dibuat halus dengan mengayak atau dijadikan serbuk halus dulu.
§  Belerang, gak boleh diayak
§  Acid Boricum, ambil yg pulveratum
§  ZnO, diayak No.100
4.      Zat berupa cairan
a.       Air
§  Terjadi reaksi
Aqua calcis dengan minyak lemak akan terjadi penyabunan.
o   Diteteskan dikit-dikit
o   Dikocok di dalam botol bersama minyak lemak, lalu dicampur dengan bahan lain
§  Tidak terjadi reaksi
o   Jumlah dikit, ditetesi terakhir (dikit-dikit)
o   Jumlah banyak, diambil zat berkhasiatnya dan beratnya diganti dengan dasar salep. Contoh: pada Sol. Iodii
b.      Alkohol
§  Jumlah dikit, ditetesi terakhir (dikit-dikit)
§  Jumlah banyak:
o   Tahan panas (Tct. Ratanhiae) diuapkan ad sekental sirup (2/3) dan kehilangan berat diganti dengan Dasar salep
o   Tidak tahan panas:
·         Diketahui perbandingannya maka diambil bagian-bagiannya saja. Contoh: Tct. Iodii
·         Tidak diketahui perbandingannya ditetesi terakhir (dikit-dikit)
c.       Cairan kental
Dimasukkan dikit-dikit
5.      Zat berupa Extractum
§  Ext, Siccum (Kering)
Dilarutkan dalam air dan berat air dikurangi dasar salep
§  Ext, Liquidum (Cair)
Seperti pada alkohol
§  Ext. Spissum (Kental)
Diencerkan dulu dengan air atau etanol
6.      Lain-lain
§  Naphtolum
Dapat larut dalam sapokalinus, kalo gak ada seperti kamfer
§  Bentonit
Menambahkan dikit-dikit kedalam air hangat biarkan 1 jam. Salep dengan bentonit gak tahan lama, jadi perlu ditambahkan lemak biar airnya gak memisah

D.   Bahan yang ditambahkan terakhir
1.      Ichtyol                   : akan terjadi pemisahan
2.      Balsam-balsam      : damarnya akan keluar
3.      Air                         : berfungsi sebagai pendingin, biar mortar gak licin
4.      Gliserin                  : harus ditambahkan kedalam dasar salep yang dingin dan ditambahkan dikit-dikit

Serbuk (Pulvis)


Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam membuat serbuk:
1.      Serbuk dengan bahan bahan padat
Serbuk halus sekali:
§  Belerang, tidak boleh diayak dengan ayakan dari sutera maupun logam karena menirnbulkan butiran bermuatan listrik akibat gesekan
§  Lodoform, karena baunya yang sukar dihilangkan maka dalam bedak tabur diayak terpisah (gunakan ayakan khusus).
§  Serbuk sangat halus dan berwarna (rifampisin, Stibii Penta Sulfidum), pada waktu menggerus mortir dilapisi zat tambahan
§  Serbuk halus berkhasiat keras:
o   Dalam jumlah banyak, digerus dalam mortir dengan dilapisi zat tambahan.
o   Dalam jumlah sedikit (kurang dari 50 mg), dibuat pengenceran.
2.      Serbuk berbentuk hablur dan Kristal
Sebelum dicampur dengan bahan obat yang lain, zat digerus terlebih dahulu.
§  Serbuk dengan champora, dikerjakan dengan mencampur dulu dengan eter atau etanol 95%, lalu dikeringkan dengan zat tambahan
§  Serbuk dengan asam salisilat, basahi dengan eter dan segera dikeringkan dengan zat tambahan
§  Serbuk dengan asam benzoat, naftol, mentol, thymol, dikerjakan seperti di atas. Untuk obat dalarn dipakai etanol 95% sedangkan untuk obat luar digunakan eter.
§  Serbuk dengan garam gararn yang mengandung kristal, dikerjakan dalarn tumpang panas, misaInya KI dan garam garam bromida. Garam gararn yang mempunyai gararn exiccatusnya, lebih baik kita ganti dengan exiccatusnya. Penggantiaannya adalah sbb :
o   Natrii Carbonas 50% atau 1/2 bagian
o   Ferrosi Sulfas 60% atau 2/3 bagian
o   Aluminii et Kalii Sulfas 67% atau 2/3 bagian
o   Magnesii Sulfas 67% atau 2/3 bagian
o   Natrii Sulfas 50% atau 1/2 bagian

3.      Serbuk dengan bahan setengah padat
Bahannya terdapat dalam bedak tabur. Dalarn jumlah besar sebaiknya dilebur dulu diatas tangas air, baru dicampur dengan zat tambahan. Dalam jumlah sedikit digerus dengan penambahan aceton atau eter, baru ditambah zat tambahan.
4.      Serbuk dengan bahan cair
§  Serbuk dengan minyak atsiri, dapat diteteskan terakhir atau dapat juga dibuat olaeo sacchara, yakni campuran 2 gram gula dengan 1 tetes minyak
§  Serbuk dengan tincture, dalam jumlah kecil dikerjakan dengan lumpang panas lalu dikeringkan dengan zat tambahan. Sedangkan dalam jurnlah besar dikerjakan dengan menguapkan di atas tangas air sampai kental baru ditambahkan zat tambahan, aduk sampai kering lalu diangkat. Tinctur yang diuapkan ini beratnya 0, untuk semua serbuk terbagi kehilangan berat tidak pertu diganti, sedangkan untuk serbuk tak terbagi harus diganti seberat tinctura itu dengan zat tambahan.
Zat berkhasiat dari tinctur menguap, pada umumnya terbagi menjadi 2 :
o   Tinctur yang dapat diambil bagian bagiannya
Spiritus sebagai pelarutnya diganti dengan zat tambahan. Contohnya iodii tinc, Camphora Spiritus, Tinc.Opii Benzoica
o   Tinctur yang tidak dapat diambil bagian bagiannya
Kalau jumlahnya banyak dilakukan pengeringan pada suhu serendah mungkin, tapi kalau jumlahnya sedikit dapat ditambah langsung ke dalam campuran serbuk. Kita batasi maksimal 4 tetes dalarn 1 gram serbuk. Contohnya Valerianae Tinc, Aromatic Tinc.
5.      Serbuk dengan Extractum
§  Extractum Siccum (ekstrak kering), pengerjaannya seperti membuat serbuk dengan zat padat halus. Contohnya: opii extractum, Strychni extractum.
§  Extractum Spissum (ekstrak kental), dikerjakan dalam lumpang panas dan penambahan etanol 70% untuk mengencerkan ekstrak lalu tambahkan zat tambahan sebagai pengering. Contohnya Belladornnae extractum, Hyoscyami extractum.
§  Extractum Liquidum (ekstrak cair), dikerjakan seperti mengerjakan serbuk dengan tinctur. Contohnya Rhamni Purshianae ext.