Minggu, 11 November 2012

Serbuk (Pulvis)


Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam membuat serbuk:
1.      Serbuk dengan bahan bahan padat
Serbuk halus sekali:
§  Belerang, tidak boleh diayak dengan ayakan dari sutera maupun logam karena menirnbulkan butiran bermuatan listrik akibat gesekan
§  Lodoform, karena baunya yang sukar dihilangkan maka dalam bedak tabur diayak terpisah (gunakan ayakan khusus).
§  Serbuk sangat halus dan berwarna (rifampisin, Stibii Penta Sulfidum), pada waktu menggerus mortir dilapisi zat tambahan
§  Serbuk halus berkhasiat keras:
o   Dalam jumlah banyak, digerus dalam mortir dengan dilapisi zat tambahan.
o   Dalam jumlah sedikit (kurang dari 50 mg), dibuat pengenceran.
2.      Serbuk berbentuk hablur dan Kristal
Sebelum dicampur dengan bahan obat yang lain, zat digerus terlebih dahulu.
§  Serbuk dengan champora, dikerjakan dengan mencampur dulu dengan eter atau etanol 95%, lalu dikeringkan dengan zat tambahan
§  Serbuk dengan asam salisilat, basahi dengan eter dan segera dikeringkan dengan zat tambahan
§  Serbuk dengan asam benzoat, naftol, mentol, thymol, dikerjakan seperti di atas. Untuk obat dalarn dipakai etanol 95% sedangkan untuk obat luar digunakan eter.
§  Serbuk dengan garam gararn yang mengandung kristal, dikerjakan dalarn tumpang panas, misaInya KI dan garam garam bromida. Garam gararn yang mempunyai gararn exiccatusnya, lebih baik kita ganti dengan exiccatusnya. Penggantiaannya adalah sbb :
o   Natrii Carbonas 50% atau 1/2 bagian
o   Ferrosi Sulfas 60% atau 2/3 bagian
o   Aluminii et Kalii Sulfas 67% atau 2/3 bagian
o   Magnesii Sulfas 67% atau 2/3 bagian
o   Natrii Sulfas 50% atau 1/2 bagian

3.      Serbuk dengan bahan setengah padat
Bahannya terdapat dalam bedak tabur. Dalarn jumlah besar sebaiknya dilebur dulu diatas tangas air, baru dicampur dengan zat tambahan. Dalam jumlah sedikit digerus dengan penambahan aceton atau eter, baru ditambah zat tambahan.
4.      Serbuk dengan bahan cair
§  Serbuk dengan minyak atsiri, dapat diteteskan terakhir atau dapat juga dibuat olaeo sacchara, yakni campuran 2 gram gula dengan 1 tetes minyak
§  Serbuk dengan tincture, dalam jumlah kecil dikerjakan dengan lumpang panas lalu dikeringkan dengan zat tambahan. Sedangkan dalam jurnlah besar dikerjakan dengan menguapkan di atas tangas air sampai kental baru ditambahkan zat tambahan, aduk sampai kering lalu diangkat. Tinctur yang diuapkan ini beratnya 0, untuk semua serbuk terbagi kehilangan berat tidak pertu diganti, sedangkan untuk serbuk tak terbagi harus diganti seberat tinctura itu dengan zat tambahan.
Zat berkhasiat dari tinctur menguap, pada umumnya terbagi menjadi 2 :
o   Tinctur yang dapat diambil bagian bagiannya
Spiritus sebagai pelarutnya diganti dengan zat tambahan. Contohnya iodii tinc, Camphora Spiritus, Tinc.Opii Benzoica
o   Tinctur yang tidak dapat diambil bagian bagiannya
Kalau jumlahnya banyak dilakukan pengeringan pada suhu serendah mungkin, tapi kalau jumlahnya sedikit dapat ditambah langsung ke dalam campuran serbuk. Kita batasi maksimal 4 tetes dalarn 1 gram serbuk. Contohnya Valerianae Tinc, Aromatic Tinc.
5.      Serbuk dengan Extractum
§  Extractum Siccum (ekstrak kering), pengerjaannya seperti membuat serbuk dengan zat padat halus. Contohnya: opii extractum, Strychni extractum.
§  Extractum Spissum (ekstrak kental), dikerjakan dalam lumpang panas dan penambahan etanol 70% untuk mengencerkan ekstrak lalu tambahkan zat tambahan sebagai pengering. Contohnya Belladornnae extractum, Hyoscyami extractum.
§  Extractum Liquidum (ekstrak cair), dikerjakan seperti mengerjakan serbuk dengan tinctur. Contohnya Rhamni Purshianae ext.

Tidak ada komentar: